Jumat, September 12, 2008

Pabrik Tahu Berformalin dengan Omzet Rp1,2 Miliar Digerebek

JAKARTA--MI:(10/09) Pabrik tahu berformalin dengan omzet Rp1,2 miliar per bulan digrebek oleh Polda Metro Jaya. Sebanyak satu truk kosmetik mengandung mercuri tinggi yang memicu kanker juga disita. Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Arman Depari membenarkan pihaknya menangkap pemilik pabrik tahu yang membuat makanan itu dengan formalin dan bahan brbahaya. Omzet pabrik tersebut mencapai Rp1,2 miliar lebih per bulan.

"Dari pembukuannya, ia (pemilik pabrik) meraup omzet Rp1,2 miliar per bulan atau Rp40 juta per hari. Sedangkan pabrik yang satunya beromzet Rp720 juta per bulan, atau Rp24 juta per hari," kata Arman. Menurutnya, dua pabrik yang terletak di Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dan di Cipinang Muara III, Jakarta Timur, itu masing-masing menggunakan 3 hingga 4 ton kedelai per hari.

Kedia pabrik dikelola sekaligus dimiliki oleh enam pengusaha, yaitu Wardi, Mundofar, Siman, Sutarno, Jecky Mulyawan, dan Tukino. Tersangka Jecky, katanya, ditangkap di pabriknya di Cipinang Muara. Sedangkan lima tersangka lainnya ditangkap di pabrik tahu di Jalan Mampang Prapatan. Dari lokasi di Mampang Prapatan disita 25 liter formalin yang dikemas dalam lima jerigen. Sedangkan dari Jalan Cipinang Muara disita 50 liter formalin, alat memproduksi tahu berformalin dan tiga mesin pembuat tahu.

Berdasarkan pengakuan tersangka Jecky, kata Arman, tahu itu dibuat tanpa formalin dan dijual ke pasar. Kalau tahu tidak laku, akan dibawa kembali ke pabrik dan direndam dengan formalin. setelah itu, baru dijual kembali ke pasaran.

Sementara itu, satu truk berbagai jenis kosmetika seharga ratusan juta rupiah juga disita dan pemiliknya ditangkap. "Karena kosmetik itu mengandung mercuri yang tinggi dan memicu penyakit kanker," ujar Kasat Obat Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Krisno Siregar. (San/OL-01)

5 Comments:

Meriyanti mengatakan...

makanan murah meriah gt aja pk farmalin, keadaan ekonomi qt bnr" lg krisis bgt yaaa!!!

erwin mengatakan...

iy......
makanya jangan terjebak ama makanan yang murah....tapi tidak, menjamin kwalitasnya.......
sangat merusak kesehatan d.....
pintar2 la......membeli product d.....

junaidi mengatakan...

Bahaya amat nih pdhl tahu adlh mkanan yg banyak digemari oleh masy indonesia. N ktnya menyehatkan. Kl ud dtambah formalin mah bukan mnyehatkan lg. MAlah bikin qt penyakitan.

LZ mengatakan...

tahu berformalin??kalo kemakan bakal penyakitan tuh.penting buat pembeli untuk pandai melihat barang2 yang akan dibeli seblm membeli. terutama makanan. bahkan kemarin ada berita ayam yg udah busuk masi aja dijual. pake pengawet formalin.

Me_Li_Sa ^_$ mengatakan...

Meskipun memproduksi tahu dengan menggunakan formalin bisa memenuhi prinsip ekonomi,yaitu dengan perngorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya, tetapi tetap aj merugikan orang yang mengkonsumsinyam, kalo ketahuan kan berabe, ujung2nya perusahaan tersebut tidak memiliki eksistensi dalam jangka panjang,meskipun dapat menghasilkan omzet sampai milyaran rupiah.
mending ya pake barang2 yang halal dan yang aman saja.meskipun keuntungan yang didapatkan sedikit,tetapi dengan tetap menjadi kualitas dan berinovasi, maka perusahaan kita tidak akan kalah bersaing dengan perusahaan lain dan bisa eksis dalam jangka panjang dengan citra perusahaan yang baik, sedikit2 lama2 juga pasti jadi bukit kok.