Alooo..semuanya... aku punya info yg menarik lagi nehh, sekarang berasal dari negara Sakura, yaitu Jepang..!! wahh...bosan juga, tiap ari ada teknologi baru pasti ga jauh dari negara Jepang dehh.. ^^ Nah, sekarang... Jepang berinisiatif dalam pembuatan Semen dari bahan Sampah pada tahun 2006 kemarin..! Pastinya ga banyak yang tau, dan saya sendiri baru tau sekarang.. Hehe.. Kebayang ga sihh? Yah...sesuai dengan keadaan bumi kita yg menghadapi bahaya global warming, penyebab utama nya yah itu, "Sampah". gimana ga?? sehari, tiap rumah aja sampahnya pasti banyak , ampe menumpuk, baru 1 rumah, belum 1 RT loo.. apalagi kalo 1 daerah, 1 propinsi, 1 negara??!!! Banyak banget kan,,, Nah, kita balek ke topik semula. Jepang adalah sebuah negeri penuh inovasi. Emank sesuai banget dengan bagaimana Jepang menangani masalah sampah. Setelah berhasil membuat sebuah airport berkelas internasional di Kobe yang dibuat diatas lapisan sampah, lalu menerapkan pembuatan pupuk dari sampah di berbagai hotel di jepang, en jepang telah berhasil mengubah sampah menjadi produk semen yang kemudian dinamakan dengan ekosemen. Wahh..hebat banget kann..! |
Ekosemen
Diawali penelitian di tahun 1992, dengan dibiayai oleh Development Bank of Japan, para peneliti Jepang telah meneliti kemungkinan abu hasil pembakaran sampah, endapan air kotor dijadikan sebagai bahan semen. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa abu hasil pembakaran sampah mengandung unsur yg sama dg bahan dasar semen pada umumnya. Pada tahun 1998, setelah melalui proses uji kelayakan akhirnya pabrik pertama didunia yang mengubah sampah menjadi semen didirikan di Chiba. Pabrik tersebut mampu menghasilkan ekosemen 110.000 ton per tahunnya. Sedangkan sampah yang diubah menjadi abu yang kemudian diolah menjadi semen mencapai 62.000 ton per tahun, endapan air kotor dan residu pembakaran yang diolah mencapai 28.000 ton per tahun. Hingga saat ini sudah dua pabrik di Jepang yang memproduksi ekosemen.
Kualitas ekosemen
Berdasarkan hasil pengujian JSA (Japan Standar Association) dinyatakan bahwa ekosemen mempunyai kualitas yang sama baiknya dengan semen biasa. Sehingga, hingga saat ini penggunaan ekosemen sudah digunakan dalam pembangunan jembatan, jalan, rumah, dan bangunan lainnya di Jepang.Dengan adanya pengubahan sampah menjadi semen, menambah alternatif pengolahan sampah menjadi barang bermanfaat bagi manusia yang telah membuangnya. Selain itu dengan adanya alternatif pengolahan sampah menjadi semen, biaya pengolahan sampah di Jepang menjadi lebih murah. Bila sebelumnya 40.000 yen per ton (pengolahan sampah konvensional) menjadi 39.000 yen per ton (pengolahan sampah hingga menjadi semen). Selain itu, lebih menguntungkan banget kan. Soalnya.. Setelah diolah menjadi semen, lalu bisa dijual lagi loo! Jadi, sekali mendayung 2 pulau terlewati dehh.. ^^
Peluang di Indonesia
Trus gimana dengan peluang pembuatan ekosemen ini di Indonesia ??
Indonesia belum bisa lepas dari masalah sampah. Mulai dari penolakan warga masyarakat sekitar TPA akibat kepulan asap dan bau yang ditimbulkan oleh pengolahan sampah saat ini hingga kejadian yang tidak pernah dilupakan, tragedi leuwih gajah yang merenggut 24 nyawa tak bersalah.Sudah banyak upaya yang dilakukan, termasuk dengan mengubahnya menjadi sumber energi (metan) namun akibat kurangnya prospek dari segi ekonomi, akhirnya perkembangannya masih jalan ditempat. Berhasilnya Jepang, mengolah sampah menjadi semen, tentu menjadi peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Di Jakarta saja sampah yang dihasilkan oleh warganya mencapai 6000 ton lebih per hari.Gila! Banyak banget kan, cuma Jakarta doank looo...
Selain itu secara prinsip, pembuatan ekosemen hampir sama dengan pembuatan semen biasa, sehingga jika bisa dilakukan kerja sama dengan pihak industri semen, maka akan jadi kerjasama yang menguntungkan baik pihak pemerintah maupun pihak industri. Dari pihak pemerintah penanganan sampah bisa sedikit teratasi dan dari pihak industri mampu mengurangi penggunaan limestone (26 %).Namun yang terpenting adalah kemauan pemerintah, khususnya pemerintah kota/daerah, untuk mengelola sampah dengan baik dan memulai untuk mencoba memisahkan sampah antara sampah organik, anorganik, botol dan kaleng menjadi kebudayaan bangsa Indonesia secara luas. Sehingga peluang pemanfaatan sampah menjadi semen atau produk yang lain bisa oleh pihak industri bisa lebih ekonomis.
Gimana ? Apakah kita semua bisa memulai dari paling dasar dan utama dengan membuang sampah pada tempatnya? Kemudian, dengan memisahkan jenis sampah, dari sampah organik, anorganik, botol dan kaleng.. Semoga, di kemudian hari Indonesia akan menjadi negara maju yang tidak kalah dengan Jepang.
Cia Yo, Indonesia!
1 Comments:
bisnis yang sangat menjanjikan.
sampah kan kita ga usah beli, tinggal ambil aja tuh di tempat pembuangan.
tinggal teknologi nya aja yang gimana.
semen sekarang kan lumayan mahal.
Posting Komentar